MENGANTARKAN ‘SENAYAN’ UNTUK PERPUSTAKAAN DIGITAL PERTUNI
Semarang, 20 Desember 2011
Pioneer Library Organizer (PiLO) baru saja melakukan salah satu langkah nyata untuk membantu mengoptimalkan fungsi Perpustakaan sebagai penyedia informasi dengan mengadakan pelatihan open source SENAYAN. Pelatihan yang dilakukan oleh Library Organizer yang hendak menginjak usia 1 tahun ini melibatkan salah seorang dosen Undip yang bergelut di bidang TI sebagai tentor, dua orang pengurus Perpustakaan sebagai peserta pelatihan, juga 5 orang mahasiswa yang ada di balik PiLO. SENAYAN dipilih karena merupakan Open Source yang sudah memasyarakat dan terbilang mudah dalam penggunaannya. Juga karena penyebarannya yang sudah meluas di berbagai perpustakaan sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Perpustakaan Digital Pertuni yang beralamat di Jl. Badak 3 no.62 Semarang memang selama ini menyediakan berbagai macam koleksi buku berbentuk digital yang khusus dilayankan kepada para tunanetra. Namun karena keterbatasan tenaga, perpustakaan yang sudah cukup lama beroperasi ini mengalami kendala dalam pengolahan koleksi. Banyak koleksi kiriman dari Mitra Netra, relasi mereka dari Jakarta, yang belum ‘terjamah’ sementara koleksi-koleksi yang tersedia harus selalu diperbarui. Karena itulah PiLO berinisiatif mengadakan Pelatihan Open Source SENAYAN sebagai solusi nyata yang ditawarkan kepada pengurus perpustakaan agar mereka tak lagi kesulitan dalam mengelola koleksi. Dengan SENAYAN, kegiatan pengelolaan perpustakaan seperti katalogisasi, inventarisasi, dapat dilakukan dengan mudah dan terpadu.
Pioneer Library Organizer sebenarnya merupakan sebuah inovasi gerakan untuk memajukan perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Adalah 5 orang mahasiswa Universitas Diponegoro yang berada di balik terbentuknya organizer perpustakaan tersebut. Berangkat dari keprihatinan terhadap nasib perpustakaan yang kurang tersentuh sementara pemerintah sudah menetapkan peraturan lewat UU no.43 tahun 2007 bahwa perpustakaan bersifat wajib untuk setiap instansi/lembaga baik negeri maupun swasta. Mahasiswa semester 7 yang sedang menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Perpustakaan Undip tersebut kemudian menyatukan visi mereka memajukan perpustakaan dengan membentuk Pioneer Library Organizer pada 20 Januari 2011.
Pelatihan SENAYAN ini merupakan kegiatan formal pertama PiLO setelah sebelumnya mereka membantu penanganan inventarisasi koleksi. Para mahasiswa tersebut berharap pelatihan tersebut bisa menjadi langkah awal kesuksesan PiLO.
“Masih banyak mimpi kami yang menunggu untuk realisasi, semoga dengan kegiatan ini semangat kami semakin terpacu untuk melanjutkan misi-misi pengembangan perpustakaan yang lain.” Sahut Oktavianus, salah satu pendiri PiLO.
Gb. Pelatihan Open Source senayan